Selain Kumai, Pelabuhan Perikanan Bakal Dibangun di Dua Kabupaten Ini! | Kalteng Pos.co

Selain Kumai, Pelabuhan Perikanan Bakal Dibangun di Dua Kabupaten Ini! | Kalteng Pos.co: PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran berkomitmen
mendorong sektor kelautan dan perikanan di Kalteng. Itu dibuktikan dengan
program-program pemerintah yang sangat dibutuhkan masyarakat nelayan."Kita telah membangun
pelabuhan perikanan di pesisir pantai yang strategis. Dan pelabuhan perikanan
Kumai akan tuntas dibangun pada tahun 2019," kata Gubernur Sugianto
Sabran, Rabu (19/6).Dia mengatakan, pada tahun 2020
Pemprov Kalteng juga membangun pelabuhan perikanan di Kuala Pembuang Kabupaten
Seruyan dan di Samuda Kabupaten Kotawaringin Timur. "Saat ini, pembangunan
pelabuhan perikanan tersebut sedang dalam tahapan penyusunan detail engginering
design," ucapnya.Sementara itu, Kepala Dinas
Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah mengatakan, seluruh ASN
Dislutkan Provinsi Kalteng berkomitmen untuk mengimplementasikan program-program
Gubernur Sugiabto Sabran, sesuai dengan kebutuhan nelayan dan pembudidaya ikan.
Dengan demikian, percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan
dapat diwujudkan.







"Jika kesejahteraan nelayan
terwujud, maka pada gilirannya dapat memberikan kontribusi yang optimal
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Kalimantan Tengah. Dan sesuai
keinginan pak Sugianto agar seluruh pemangku kepentingan dapat sinergi
membangun sektor kelautan dan perikanan," pungkasnya. (arj/ol/nto) | Kalteng Co



Join my Flock

Ikon Jelawat Dislutkan Kalteng Pukau Penonton Karnaval Budaya | Kalteng Pos.co

Ikon Jelawat Dislutkan Kalteng Pukau Penonton Karnaval Budaya | Kalteng Pos.co: PALANGKA RAYA - Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan)
Provinsi Kalimantan Tengah berhasil memukau penonton, pada Karnaval Budaya Isen
Mulang, Selasa (18/6) sore. Dislutkan tampil dengan ide unik dan kreatif, yakni
kapal hias dengan ikon jelawat dan tarian hadrah.Kepala Dislutkan Kalteng Darliansjah mengatakan, pada
Karnaval Isen Mulang tahun 2019 Dislutkan mampu tampil dengan lengkap dan
menggambarkan visi Dislutkan Kalteng yaitu, mewujudkan masyarakat nelayan,
pembudidaya ikan yang sejahtera dan berkah. "Kami rombongan Dislutkan
menampilkan kapal hiad dengan ikon ikan jelawat. ikan jelawat merupakan ikan
yang memiliki nilai ekonomis tinggi."Dan tarian hadrah yang kami tampilkan menggambarkan
budaya masyarakat di wilayah pesisir. Tampilan yang unik dan kreatif kapal nelayan
hias yang panjangnya kurang lebih 10 meter, menggambarkan aktifitas penangkapan
ikan di laut dan perairan umum dengan atraksi menggunakan jala dan
pancing," ucapnya.Gambaran dan potensi ikan di perairan diatraksikan oleh
anak-anak berkostum ikan dengan gerakan yang lucu dan imut, dilengkapi dan dimeriahkan juga
dengan barisan ASN Dislutkan Kalteng selaku pembina yang siap memberikan
pelayanan prima kepada pelaku usaha dan masyarakat. "Barisan ASN ini memperagakan Stop Illegal Fishing,
selamatkan sumber daya ikan, juga berupa alat tangkap ikan seperti jala,
pancing, bubu, tempirai, rengge, kakaban, pengilar, dan tangguk. Yang menarik
juga pada kesempatan karnaval ini, tiga orang ASN berpakaian adat Kalteng
menyerahkan produk hasil olahan ikan kepada Gubernur dan Pejabat lainnya di
panggung kehormatan. Hasil olah ikan berupa nugget, amplang ikan, stik ikan, abon,
empek-empek ikan, pentol ikan," ujarnya.Sementara itu, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran
mengapresiasi karya Dislutkan Kalteng pada Karnaval Budaya Isen Mulang 2019.
Begitu juga hasil olahan ikan agar dapat dikembangkan.















"Kita harus mendukung upaya peningkatan hasil
kelauatan dan perikanan di Kalteng. Sebab, dengan mendorong peningkatan
produksi budidaya ikan dan menumbuhkan wirausaha baru, dapat meningkatkan PAD
Kalteng," pungkasnya. (arj) | Kalteng Co

Dukung Minapolitan, KKP Luluskan Tenaga Kerja Siap Pakai

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), melalui lembaga pendidikan yang berada dalam pengelolaannya, pada tahun ajaran 2010/2011 berhasil meluluskan tenaga kerja siap pakai sebanyak 1.400 orang,  sebanyak 331 orang diantaranya adalah lulusan Sekolah Tinggi Perikanan (STP). Disampaikan  Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad saat mewisuda lulusan STP hari ini (29/7), bertempat di auditorium kampus STP, Jakarta Selatan.


Lebih lanjut Fadel menegaskan agar wisudawan STP meneruskan kiprah dan sukses pendahulu lulusan sebelumnya. Dengan bekal keterampilan dan penumbuhan jiwa wirausaha yang diberikan, lulusan ini diyakini dapat berhasil menjadi pengusaha dan pembudidaya, yang dari usahanya sendiri mereka mampu menggerakkan perekonomian di bidang kelautan dan perikanan.


Para lulusan STP selanjutnya diserahkan kembali kepada Bupati asal daerahnya masing-masing yang sebelumnya dititipkan untuk dididik di lembaga pendidikan ini. Pola pembinaan dan pendidikan yang dilakukan pendidikan ini telah berhasil mencetak lulusan dengan keterampilan dan disiplin tinggi sehingga lulusan dapat kontribusi dalam membangun kelautan dan perikanan di daerah asalnya, terutama dalam mensukseskan program pengembangan kawasan minapolitan untuk merealisasikan  visi  Indonesia sebagai negara penghasil produksi perikanan terbesar pada tahun 2015.

Disamping dikembalikan ke daerah asalnya, sebanyak 130 orang lulusan telah direkrut langsung untuk bekerja pada berbagai industri perikanan dan memulai debutnya sebagai wirausaha. Jumlah tenaga kerja siap pakai tersebut merupakan lulusan dari enam Program studi, yaitu Teknologi Penangkapan Ikan sebanyak 45 orang, Permesinan Perikanan 43 orang, Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan 54 orang, Teknologi Akuakultur 55 orang, Teknologi Sumber Daya Perairan 45 orang, serta Penyuluhan Perikanan 89.

Sebagai lembaga pendidikan perikanan yang telah berdiri sejak tahun 1962, STP  hingga tahun 2011 telah meluluskan 8.080 orang yang tersebar di seluruh pelosok tanah air dengan sebaran sebanyak 30 % adalah PNS, wiraswasta sebanyak 27 %, bekerja di swasta sebanyak 35 %, melanjutkan pendidikan 5 %, dan lainnya 3 %, merupakan aset yang cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan kelautan dan perikanan bangsa. Para lulusan ini telah memberikan kontribusinya bagi bangsa dan negara.

Lembaga pendidikan tinggi KKP telah menyepakati diperlukannya  integrasi bersama dengan perguruan tinggi negeri lain, seperti IPB, Universitas Hasanudin, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Riau, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro, dan Universitas lainnya. Penyusunan kurikulum nasional, pembagian wilayah sesuai dengan komoditi serta beasiswa bagi anak-anak nelayan akan segera diatur sebagian bagian dari upaya mengintegrasikan sistem pendidikan perikanan nasional. Tahun 2011, KKP telah memberikan 150 bantuan beasiswa anak nelayan di STP dan pada tahun 2012 dialokasikan beasiswa bagi 4000 anak nelayan pada lembaga pendidikan di KKP dan lembaga pendidikan tinggi serta pendidikan menengah perikanan lainnya.

Peningkatan daya saing dan mutu pendidikan harus terus dilakukan agar para lulusan kedepan menjadi professional, tangguh dan berdaya saing internasional. Untuk itu  STP telah bekerjasama dengan pihak lain, diantaranya dengan Australia Maritime College (AMC) Australia, dan Pukyong National University  di Korea Selatan, dan juga melakukan inisiasi mengembangkan keilmuan terapan perikanan melalui kampus teaching factory yang direncanakan akan dibangun mulai tahun 2012 di Karawang. Program teaching factory sendiri saat ini merupakan terobosan baru bagi dunia pendidikan di Indonesia khususnya dibidang kelautan dan perikanan. Pembelajaran berbasis dunia kerja adalah salah satu solusinya dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap kerja sesuai tuntutan dunia kerja. Paradigma tentang pendidikan di Indonesia yang masih terpuruk juga menjadi tantangan yang besar untuk mencapai hal tersebut, dimana selama ini pendidikan di Indonesia hanya menciptakan pencari kerja dan pengguna (user), bukan pencipta lapangan kerja dan pembuat (produsen). Dalam rangka berkontribusi untuk meningkatkan bidang kelautan, KKP membangun Kampus Konservasi Sekolah Tinggi Perikanan yang berpusat di daerah Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara  yang sudah mulai dibangun pada tahun 2011 dan ditargetkan tahun 2012 dapat dioperasionalkan. Pengembangan tersebut akan menginisiasi  terbentuknya Institut Kelautan dan Perikanan Nasional (National Marine and Fisheries Institute) yang kampus utamanya akan berada di daerah Karawang, Jawa Barat.

Dalam rangkaian acara wisuda STP kali ini juga diselenggarakan STP Expo yang menampilkan gelar teknologi terapan perikanan, pameran dan bazaar di lapangan upacara dan lapangan basket STP. Para pengunjung expo dihibur oleh persembahan seni kolosal hasil kreasi taruna junior untuk melepaskan taruna senior berupa kolaborasi drum band, tarian, kendang rampak, musik dan sebagainya. Sumber : siaran pers www.kkp.go.id